Jumat, 18 Mei 2012

PKMM UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


A.    JUDUL PROGRAM

Training of Trainer si Kaki Lima Gen 1
(wilayah Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya Kota Palangka Raya)

B.     LATAR BELAKANG
            Kota Palangka Raya atau Palangkaraya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah 2.678,51 km² dan berpenduduk sebanyak 220.223 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 62,89 jiwa tiap km² (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sebangau, dan Rakumpit. Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Palangka Raya merupakan kota dengan luas wilayah terbesar di Indonesia. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling.Dengan banyaknya kemacetan lalu lintas di Jakarta, pada akhir bulan Juli dan awal Agustus 2010, muncul beberapa wacana untuk memindahkan Ibukota Indonesia ke Palangkaraya. Luas Palangkaraya setara 3,6 x luas Jakarta.

            PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2008, 2.735,58 milyar rupiah atau meningkat 15,68 % dari tahun sebelumnya. PDRB atas dasar harga konstan 2000, terjadi kenaikan sebesar 5,94 % dari tahun sebelumnya yaitu 1.384,02 milyar rupiah. Tahun 2008, sektor jasa-jasa memberi sumbangan yang terbesar dalam pembentukan PDRB, yaitu sebesar 33,77 %. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 20,66 %, sektor perdagangan, restoran dan hotel 15,66 %, sektor bangunan 6,93 % dan sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 6,85 %.
Bila dilihat dari pendapatan regional perkapita Kota Palangka Raya tahun 2008, naik sebesar 14,15 persen dari tahun sebelumnya yakni dari Rp. 10,13 juta menjadi Rp. 11,56 juta rupiah. Khusus untuk indikator-indikator makro ekonomi target pencapaian kinerja ditetapkan tiap tahun dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sehingga yang dapat diukur sampai dengan saat ini baru pada tingkat pencapaian kinerja dari target tahunan saja. Kemajuan yang telah dicapai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
Indikator
Kondisi Tahun 2008
Realisasi Tahun 2009
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Indek Pembangunan Manusia
78
*)
2.
Menurunya angka buta huruf umur 10-44 tahun (%)
0,5
0,5
3.
Meningkatnya umur harapan hidup (thn)
72,4
73
4.
Rata-rata lama sekolah (thn)
12
12
5.
Indek hidup layak (konsumsi per kapita)/(Rp.)
765.868,-
*)
6.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi (%)
5,5
5,99**)
7.
PDRB per kapita —ADHK (Rp. Juta)
9,23
*)
8.
Angka pengangguran terbuka (%)
14,05
8,13
9.
Angka kemiskinan (KK)
15.087
13.556
Keterangan:
*) Data belum tersedia
**) Angka Sementara (BPS Kota Palangka Raya)
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan yang cukup baik dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat Palangkaraya. Terbukti dengan angka pengangguran terbuka yang turun sebanyak 5,92 % dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan geliat kewirausahaan dikota Palangkaraya meningkat salah satunya keberadaan para PKL. 
            Pedagang kaki lima atau yang sering disebut PKL merupakan sebuah komunitas yang kebanyakan berjualan dengan memanfaatkan area pinggir jalan raya untuk mengais rezeki dengan menggelar dagangannya atau gerobaknya di pinggir-pinggir perlintasan jalan raya. Bila melihat sejarah dari permulaan adanya PKL, PKL atau pedagang kaki lima sudah ada sejak masa penjajahan Kolonial Belanda.
Pada masa penjajahan kolonial peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk Para pedestrian atau pejalan kaki yang sekarang ini disebut dengan trotoar. Lebar ruas untuk sarana bagi para pejalan kaki atau trotoar ini adalah lima kaki (satuan panjang yang umum digunakan di Britania Raya dan Amerika Serikat. 1 kaki adalah sekitar sepertiga meter atau tepatnya 0,3048 m atau sekitar satu setengah meter). Selain itu juga pemerintahan pada waktu itu juga menghimbau agar sebelah luar dari trotoar diberi ruang yang agak lebar atau agak jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan taman sebagai penghijauan dan resapan air.
Dengan adanya tempat atau ruang yang agak lebar itu kemudian para pedagang mulai banyak menempatkan gerobaknya untuk sekedar beristirahat sambil menunggu adanya para pembeli yang membeli dagangannya. Seiring perjalanan waktu banyak pedagang yang memanfaatkan lokasi tersebut sebagai tempat untuk berjualan sehingga mengundang para pejalan kaki yang kebetulan lewat untuk membeli makanan, minuman sekaligus beristirahat. Berawal dari situ maka Pemerintahan Kolonial Belanda menyebut mereka sebagai Pedagang Lima Kaki buah pikiran dari pedagang yang berjualan di area pinggir perlintasan para pejalan kaki atau trotoar yang mempunyai lebar Lima Kaki.
Seiring perjalanan waktu para pedagang lima kaki ini tetap ada hingga sekarang, namun ironisnya para pedagang ini telah diangggap mengganggu para pengguna jalan karena para pedagang telah memakan ruas jalan dalam menggelar dagangannya. Namun bila kita menengok kembali pada masa penjajahan belanda dahulu, antara ruas jalan raya, trotoar dengan jarak dari pemukiman selalu memberikan ruang yang agak lebar sebagai taman maupun untuk resapan air. hal ini bisa kita lihat pada wilayah-wilayah yang masih bertahan dan terawat sejak pemerintahan kolonial hingga sekarang seperti di daerah Malang terutama di daerah Jalan Besar Ijen, dan lain sebagainya.
Hal ini sangat berbeda dengan sekarang, dimana antara trotoar dengan pemukiman tidak ada jarak sama sekali, pembuatan taman-taman yang ada di sisi pinggir jalan terkesan seadanya sehingga tidak mampu untuk meresap air apabila hujan. Ini fakta bukan fenomena, ini kenyataan dan bukan rekaan. Lantas tidak sepenuhnya kesalahan itu teralamatkan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang notabene memang dirasakan sangat mengganggu para pengguna jalan. Sungguh ironis memang, disatu sisi mereka mencari nafkah, satu sisi mereka juga mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Dalam hal ini pemerintah harus lebih jeli dalam mengambil tindakan dan juga menegakkan peraturan. Lapangan pekerjaan yang sulit juga mendukung maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang merupakan alih profesi akibat PHK dan lain sebagainya.
Keberadaan Para Pedagang kaki  lima (PKL) dapat dipandang dari beberapa sisi. yang Pertama dari sisi Pedagang kaki lima itu sendiri, keberadaan mereka di Kota Palangkaraya sebenarnya hanya untuk mencari sesuap nasi, terus bertahan, menafkahi keluarga dengan layak, dan mencari rezeki yang halal.menurut mereka Berdagang jauh lebih baik dan lebih terpuji daripada mencuri,merampok, korupsi, dan lain sebagainya.
            Hal lain dari Keberadaan Pedagang Kaki Lima dari sisi Masyarakat. Sebagian Masyarakat terasa sangat menguntungkan dan merasa terbantu atas keberadaan pedagang kaki lima di sudut-sudut kota yang dianggap strategis.Karena selain mempermudah masyarakat dalam hal memperoleh kebutuhan tanpa harus jauh-jauh ke pasar juga harga yang di tawarkan pedagang kaki lima ternyata relative lebih murah ketimbang di pasar.masyarakat rupanya juga mesih mementingkan segi efektifitas dan efisiensi dalam kegiatannya.Sebagian masyarakat lain ternyata mengeluhkan keberadaan Pedagang kaki lima ini yang ternyata kerap mengganggu aktifitas mereka,beberapa diantaranya mengeluhkan Keberadaan PKL ini yang sering bergerombol dan membuat Jalanan macet, keberadaan mereka yang membuat menumpuknya sampah akipat kurang disiplinnya oknum PKL yang mengabaikan kebersihan area jualannya,Keberadaan mereka yang ternyata merusak keindahan kota dan makanan yang di jual kurang higienis.
            Sisi lain dari keberadaan PKL di kota Palangkaraya, oleh pemerintah dipandang sebagai pihak yang mengurangi keindahan dan kebersihan kota Palangkaraya yang dalam prakteknya seringkali mengabaikan nilai-nilai kebersihan dan keindahan. Padahal kota Palangkaraya  dijuluki sebagai kota CANTIK  (C=cantik A=aman N=nyaman T=terencana I=indah K=keterbukaan)  merupakan cerminan  kota yang bersih, yang kondisi nya aman sehingga masyarakat di dalamnya dibuat nyaman dalam kondisi yang terencana dengan baik serta pemerintahannya yang bersifat Keterbukaan. Itulah yang menjadi visi umum kota Palangkaraya,  dalam kaitannya dengan pedagang kaki Lima adalah ingin menciptakan kota yang bersih, indah, dan nyaman bagi masyarakatnya namun juga dengan tidak merampas hak-hak Pedagang kaki lima untuk dapat mencari nafkah secara halal di wilayah pemerintahan kota palangkaraya.
            Menurut data yang diperoleh dari satuan Polisi pamong Praja,di kota Palangka Raya terdapat sekitar 4000 Orang PKL yang Memiliki Beberapa Paguyuban/kelompok di berbagai titik di wilayah Kota Palangka Raya dan khusus di Kecamatan Jekan Raya dan Pahandut sendiri terdapat kurang lebih 10 Paguyuban yang diberi nama sesuai dengan nama jalan tempat mereka berdagang, nama suku tertentu, dan Jenis dagangan yang mereka perdagangkan.

Namun tidak semua makanan atau minuman yang dijual memenuhi standar kesehatan konsumen. Dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebagian besar pedagang kaki lima melakukan tindakan kecurangan dengan menggunakan berbagai bahan-bahan berbahaya seperti borax,formalin,pewarna tekstile,pemanis buatan yang tidak layak di konsumsi oleh manusia. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari pedagang tersebut akan pentingnya kesehatan dan nilai kehigienisan dari makanan yang mereka jual, mereka hanya berorientasi pada laba atau keuntungan lalu mengabaikan aspek kesehatan konsumen.
Oleh sebab itu kegiatan Training Of Trainer ini perlu dilaksanakan agar para pedagang kaki lima tersebut tidak hanya berkontribusi dalam penyediaan makanan atau jajanan yang beragam, tetapi juga menyediakan makanan yang berkualitas dan menyehatkan.

C.    RUMUSAN MASALAH
            Dari uraian Latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah tentang Pedagang kaki Lima di Kota Palangka Raya yang akan di kaji dan di cari solusi lebih lanjut sebagai berikut yaitu :
1.      Bagaimana Menciptakan PKL yang dapat menguntungkan berbagai pihak, baik pedagang formal, pemerintah, konsumen dan pengguna jalan melalui Kesadaran Mengelola  kebersihan dan lingkungan
2.      Bagaimana Menciptakan PKL yang dapat menguntungkan berbagai pihak, baik pedagang formal, pemerintah, konsumen dan pengguna jalan melalui Kesadaran Memproduksi Makanan Yang Sehat dan Higienis
3.      Bagaimana Membangun Jiwa Enterpreneurship bagi Pedagang Kaki Lima ?
4.      Bagaimana menciptakan PKL yang beretika dalam berdagang
5.      Bagaimana menciptakan manajemen yang baik dalam lembaga PKL ?




D. TUJUAN PROGRAM
            Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah
1.      Memberikan Pelatihan dan simulasi kepada PKL tentang pengelolaan kebersihan dan lingkungan yang baik
2.      Memberikan Pelatihan dan simulasi Kepada PKL tentang produksi makanan yang higienis dan sehat
3.      Memberi motivasi enterpreneurship Kepada Pedagang Kaki lima
4.      Memberikan Pengertian tentang etika Berdagang kepada PKL
5.      Memberikan Pengetahuan tentang pengelolaan organisasi dan kelembagaan yang baik bagi pedagang kaki lima
6.      Mempersiapkan Beberapa Orang PKL yang diharapkan dapat melakukan pembinaan di internal kelompok PKL masing-masing.
7.      Memberikan Pengabdian Kepada masyarakat khususnnya PKL dengan merencanakan sebuah kegiatan pelatihan yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan taraf hidup para Pedagang Kaki Lima.


  
E.     LUARAN PROGRAM
            Dalam Pelaksanaan program ini nantinya diharapkan dapat mempersiapkan para PKL yang dapat melakukan Pembinaan di internal paguyuban/kelompok PKL mereka masing-masing dan dapat menjadi contoh dan panutan PKL lain nya dalam hal Pengelolaan Kebersihan dan lingkungan, Pembuatan makanan yang sehat dan higienis, pembangunan jiwa enterpreneurship, etika dalam berdagang, serta pengelolaan/menejemen organisasi/kelembagaan yang baik bagi pedagang kaki lima. Diharapkan Pula luaran yang dihasilkan dari program ini dapat mendukung program kerja pemerintah sehingga tercipta kenyamanan di seluruh  masyarakat.






F.     KEGUNAAN PROGRAM
            Keberadaan PKL di masyarakat terkadang dinilai sebagai Pemandangan yang kurang mengenakkan dimana terdapat beberapa oknum PKL yang mengabaikan Kebersihan dengan tidak memperdulikan efek yang ditimbulkan akibat ketidaksadaran para PKL dalam mengelola kebersihan.Belum lagi keberadaan mereka di jalan-jalan protokol yang bergerombol dan tidak tertib kerap kali menimbulkan kemacetan lalu lintas terutama PKL yang menggunakan gerobak dorong.
            Kehigienisan makanan yang mereka pun perlu ditinjau ulang dari segi kesehatan dan gizi nya.karena makanan yang di jual haruslah sehat dan bergizi. Dalam pasal 1 UU no.7/1996, disebutkan bahwa “Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati & air, baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, & bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, & atau pembuatan makanan atau minuman”.
Makanan jajanan anak merupakan sumber potensial yang mempunyai nilai komoditas & menunjang perekonomian dalam jalur informal karena banyak jajanan anak yang dibuat dalam skala kecil sebagai industri rumahan. Jajanan anak telah menjadi bagian dari keseharian anak. Hampir semua anak diberi uang jajan oleh orang tuanya. Padahal, belum tentu jajanan yang tersedia itu sesuai dengan standar mutu & jaminan bahwa jajanan tersebut aman & layak untuk dikonsumsi.
            Melalui Program Pengabdian Masyarakat ini diharapkan nanti akan terwujud para PKL modern yang tidak lagi hanya mementingkan profit/keuntungan tapi juga mementingkan kesehatan produksinya, mementingkan kondisi kebersihan secara bertanggung jawab,dan selalu taat aturan Pemerintah sebagai warga Negara yang baik.





G.    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya merupakan 2 kecamatan yang posisinya secara geografis terletak di pusat kota Palangka Raya. Sebagai pusat kota tentu di dua kecamatan tersebut juga menjadi pusat perekonomian dan perdagangan, perindustrian dan jasa termasuk juga pedagang kaki lima.Selain dikarenakan sebagai Pusat kota, banyaknya PKL di 2 kecamatan tersebut juga diakibatkan terdapat 2 pasar besar yang berada di lingkungan kecamatan tersebut yakni Pasar Besar Blauran dan Pasar Kahayan, selain itu juga di dua kecamatan tersebut banyak terdapat sekolah – sekolah dari tingkat SD – SMA hingga Universitas yang menjadi tempat paling memiliki prospek usaha bagi para Pedagang Kaki Lima.
Kebanyakan dari pedagang kaki lima dikawasan ini menjajakan berbagai macam jenis makanan yang bervariasi mulai dari gorengan,bakso,es campur,minuman sachet,dan lain sebagainya.
Program Kreatifitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini di laksanakan di Kota Palangka Raya, khususnya di Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya yang merupakan daerah perkotaan dimana tempat menumpuknya PKL yang beroperasi di pasar-pasar, jalan-jalan protocol,sekolah-sekolah,dan instansi-instansi pemerintahan.PKL sasaran dalam program ini di khususkan bagi PKL yang memperdagangkan makanan menggunakan gerobak dorong. untuk itu Program Pelatihan ini tidak bisa hanya di lakukan sekali saja namun harus tetap dilakukan secara intensif dan berkesinambungan.pemerintah juga harus melakukan pembinaan secara berkala agar tercipta PKL modern yang sadar Peraturan,Sadar Kebersihan,dan Sadar kesehatan.
            Terdapat beberapa Paguyuban/Kelompok PKL yang biasa beroperasi di jalan-jalan protocol,sekolah-sekolah,pasar dan instansi pemerintahan di 2 kecamatan tersebut  yang menjadi sasaran,dan akan di tempat kan untuk melaksanakan pelatihan di kecamatan di wilayah masing-masing. Tim pelaksana PKM-M mahasiswa dari Universitas palangka Raya kali ini menargetkan semua perwakilan kelompok PKL di masing-masing wilayah dapat mengikuti kegiatan Training of trainer si Kaki Lima Gen 1 ini.


H.    METODE PELAKSANAAN PROGRAM
            Program Training of trainer si Kaki Lima Gen 1 di kota Palangkaraya belum pernah diadakan sebelumnya dan merupakan kegiatan yang inovatif demi membekali dan mensosialisasikan kehidupan PKL yang lebih modern yakni Sadar akan Aturan,Sadar Akan Kebersihan dan Sadar akan Kesehatan.Kegiatan ini akan mengeluarkan output seorang Pembina PKL yang Berasal dari PKL itu sendiri yang sudah dipercaya oleh PKL lain dalam melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih persuasif kepada PKL lainnya.
            Tahap pertama Tim Pelaksana mencari data dan informasi kepada instansi terkait tentang PKL yang ada di seluruh Kota Palangka Raya yang nantinya dapat menjadi bahan acuan perekrutan PKL yang mengikuti kegiatan TOT ini.Pendataan dilakukan secara menyeluruh agar data tersebut dapat menjadi data kontrol bagi tim sendiri dan pemerintah untuk di kemudian hari melakukan pembinaan secara berkesinambungan.
            Tahap Kedua adalah Menentukan PKL yang mengikuti TOT.tentunya dengan melihat antusiasme para PKL dan memperhatikan orang-orang yang di tuakan/dianggap senior di masing-masing kelompok-kelompok  PKL.ini merupakan salah satu strategi untuk mengendalikan beberapa oknum PKL yang terkesan mengabaikan aturan,kebersihan dan kesehatan.namun melalui program kedepan diharapkan seluruh PKL tanpa terkecuali juga dapat di turut serta dalam pelatihan ini.
Tahap Ketiga adalah adalah Persiapan Pelaksanaan Kegiatan.Tim Pelaksanan PKM-M dari universitas palangka raya ini sebelum melaksanakan kegiatan ini tentu harus dapat menguasai materi-materi yang akan disampaikan nantinya termasuk mempelajari
1.      Undang-Undang Nomor 5 tahun 1965 Tentang Pembentuka Kota Praja Palangka Raya
2.      Undang-Undang nomor 13 Tahun 1980 Tentang Jalan Negara
3.      Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
4.      Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan Lingkungan Hidup
5.      Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
6.      Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2001 Tentang Retribusi daerah
7.      Peraturan daerah Kota Palangka Raya nomor 14 tahun 1999 Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
8.      Peraturan daerah kota Palangka Raya Nomor 11 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum Kota Palangka Raya
9.      Peraturan Daerah Kota Palangka raya Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Pengaturan,Penertiban dan Pengawasan Pedagang Kaki Lima.
            Selain itu beberapa materi lainnya yang akan disampaikan / dipaparkan dalam pelatihan ini nantinya juga harus dipersiapkan termasuk materi yang memerlukan praktek atau simulasi,tentu perlengkapan dan peralatan nya harus dipersiapkan semaksimal mungkin
Tahap Keempat adalah Pelaksanaan kegiatan yang bertempat di Aula Kecamatan Pahandut,Aula Kecamatan Jekan Raya dan aula Palangka Universitas Palangka Raya yang dilaksanakan berturut-turut setiap bulan sekali dengan target 120 PKL untuk 3 bulan Pertama/Periode pertama Program PKM-M yang di laksanaka oleh mahasiswa jurusan administrasi Negara universitas palangka raya.
a.       Materi Pengajaran
1.Penjelasan Dasar hukum sebagaimana Tahap Ke 4
2.Pengelolaan Sampah Organik dan non organic
3.Pengolahan dan penyajian Makanan yang higienis dan sehat
4.E tika Berdagang dengan judul “Anda Puas,Kami senang”
5.Motivasi Enterpreneurship
6.Menejemen Organisasi/lembaga PKL yang baik

b.      Materi Praktek
1.Praktek mengolah sampah organic dan non organic
2.menyajikan makanan yang higienis dan sehat
3..Diskusi umum

c.       Motode pelatihan
1.ceramah
2.Tanya jawab
3.diskusi
4.Simulasi

Program Kreatifitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini nantinya akan mengundang 4 orang aparatur pemerintahan dan satu orang rekan mahasiswa pemerhati gizi anak dari bidang teknis masing-masing yakni,Pol PP,Dinas pasar ,Dinas perindustrian dan perdagangan, kantor perizinan terpadu sebagai pemantau, dan camat pahandut dan Jekan Raya sebagai wakil dari pemerintah di  wilayah sasaran.         
Pelatihan ini akan dilaksanakan 3 kali,yakni di kecamatan Pahandut,Kecamatan Jekan Raya dan di universitas palangka raya dengan target PKL yang di latih untuk menjadi Trainer bagi PKL-PKL lainnya setiap daerah pelatihan adalah 40 orang.jadi total target untuk 2 kecamatan adalah 120 PKL untuk periode pertama.
INDIKATOR KEBERHASILAN JANGKA PENDEK (IKJP)
NO
TANGGAL
PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA
KEGIATAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
TEMPAT
TANDA YANGAN
1
1 SEP 2011
EKO PRATAMA
Pendataan PKL di Kota Palangka Raya
Telah terdata 4000 orang PKL yang tersebar di seluruh kota Palangka Raya
Palangka Raya

2
30 SEP 2011
SINTA
Penentuan Peserta Kegiatan TOT si Kaki Lima Gen 1
Terpilih 120 orang PKL
Ruang kuliah Jur.Adm.negara

3
3 OKT 2011
YANA
Persiapan materi pengajaran dan materi praktek
Memperoleh materi dan peralatan untuk bahan praktek dan simulasi
Palangka raya

4
20 OKT 2011
NISA , SUGENG
Persiapan  Pelaksanaan Kegiatan
1.Koordinasi tempat pelaksanaan
2. Materi yang disampaikan
3. Konsumsi Peserta
4.Persiapan teknis lainnya
Kampus-kecamatan

NB :1.  IKJP di tanda tangani oleh dosen Pembimbing
       2.      Waktu bersifat tentative



I.       JADWAL PELAKSANAAN
Keterangan
Waktu ( bulan)
1
2
3
4
5
6
Pendataan Seluruh PKL
X





Penentuan Peserta TOT

X




Persiapan materi pengajaran dan praktek


X



Pelaksanaan TOT si kaki lima Gen 1



X
X

Penyusunan Laporan





X






J.  NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap :  Eko Pratama Putera
b. NIM : BAC 110 024
c. Fakultas : Ekonomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Palangka Raya
e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana I
a. Nama lengkap : Febryana Pratiwi
b. NIM : BAC 110 002
c. Fakultas : Ekonomi
d. Perguruan Tinggi :Universitas Palangka Raya
e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu
3. Anggota pelaksana II
a. Nama lengkap : Hairunisa
b. NIM : BAC110 026
c. Fakultas : Ekonomi
d. Perguruan Tinggi :Universitas Palangka Raya
e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

4. Anggota pelaksana III
c. Nama lengkap : Sinta Sapnia Ningsih
d. NIM : BAC 110 018
c. Fakultas : Ekonomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Palangka Raya
e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

5. Anggota pelaksana IV
a. Nama lengkap : Sugeng Prayitno
b. NIM : BAC 110 010
c. Fakultas : Ekonomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Palangka Raya
e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu
K.  NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Nama Lengkap :. Sri Mujiarti Ulfah, S.Sos.M.AP
2. NIP : 19811005200812 2 001
3. Golongan dan Pangkat : 111/a dan Penata muda
3. Jabatan Fungsional : Asisten ahli
4. Jabatan Struktural : Kepala Perpustakaan
5. Fakultas : Ekonomi
6. Perguruan Tinggi : Universitas Palangkaraya
7. Bidang Keahlian : Administrasi Negara
8. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu










L. LAMPIRAN

L.1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
Nama                                       : Eko Pratama Putera
Tempat/tanggal lahir              : Palangka Raya,Oktober 1992
Alama Asal                             : Jl.Kenangan 1 No.8 Komp.Palangka Permai G.obos
Alamat Palangka Raya            : Jl.Kenangan 1 No.8 Komp.Palangka Permai G.obos
Pengalaman Organisasi          : - Pramuka,Purna Paskibraka Indonesia,KNPI
Telepon Rumah                       :
HP                                           : 089691488881
Pendidikan                              : SD N Percobaan Langkai 4              ( 2004 )
SMP N 1 Palangka Raya                   ( 2007 )
SMA N 2 Palangka Raya                  ( 2010 )



Anggota Pelaksana


                                                                                 EKO PRATAMA PUTERA



2. Anggota
Anggota 1
Nama                                       : Febryana Pratiwi
Tempat/tanggal lahir              : Bukit Rawi,06 Februari 1992
Alama Asal                             : Jl.Tamanggung Lawak,No 20 Bukit Rawi Kec.Kahayan Tengah Kab.Pulang Pisau
Alamat Palangka Raya            : Jl. Argopuro.No 39
Pengalaman Organisasi          : -
Telepon Rumah                       :
HP                                           : 085251192110
Pendidikan                              : SD N 1 BUKIT RAWI                    ( 2004 )
SMP N 1 BUKIT RAWI                  ( 2007 )
SMA N 5  PALANGKA RAYA      ( 2010 )





Anggota Pelaksana


FEBRYANA PRATIWI

Anggota 2
Nama                                       : Sinta Sapnia Ningsih
Tempat/ Tanggal Lahir            : Kasongan , 17 Agustus 1991
Alamat            Asal                            : Jl.Palangka Raya,No 103 katingan
Alamat Palangka Raya            :Jl.Sapta Taruna.No 14 Palangka Raya
Pengalaman Organisasi           :
                                                 
Telepon Rumah                       : -
HP                                           : 085249246591
Pendidikan                              : SDN 3 KASONGAN           ( 2004)
SLTPN 1 KASONGAN       ( 2007 )
SMAN 1 KASONGAN        ( 2010 )






Anggota Pelaksana


SINTA SAPNIA NINGSIH


Anggota 3
Nama                                       : HAIRUNISA
Tempat/tanggal lahir               : Samuda, 26 Oktober 1991  
Alamat            Asal                            : Handil Sohor, Samuda
Alamat Palangkaraya              : Jl. Yos Soedarso no.54
Pengalaman Organisasi          : - Pramuka
                                                 - Rohis
Telepon Rumah                       : -
HP                                           : 085349035979
Pendidikan                              : SDN- 3 Samuda Kota                       ( 2003 )
SLTP N- 2 Mentaya Hilir Selatan     ( 2006 )
SMK N 1 Mentaya Hilir Selatan       ( 2009 )





Anggota Pelaksana


HAIRUNNISA


Anggota 4
Nama                                       : SUGENG PRAYITNO
Tempat/tanggal lahir               : KATINGAN,29 September 1992
Alamat            Asal                            : Jl.Tingang XVII
Alamat Semarang                    : Jl.Menteng XA
Pengalaman Organisasi           : OSIS,PPI,BEM
Telepon Rumah                       :  -
HP                                           : 0857 2729 8866
Pendidikan                              : SDN  Langkai 3                                         ( 2004 )
SLTPN 6 Palangka Raya                            ( 2007 )
SMK N 2 Palangka Raya                           ( 2010 )
Pelatihan yang pernah di ikuti :



Anggota Pelaksana


                                                                                             SUGENG PRAYITNO




L.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA
No
Uraian
Rincian Kebutuhan
Jumlah

Volume
Satuan
Harga
1
2
3
4
5
6
I
Bahan Habis Pakai





1
Cetak Materi 1-7

150
org
Rp6,500
Rp975,000

2
Karton

1
paket
Rp30,000
Rp30,000

3
Lem

1
buah
Rp15,000
Rp15,000

4
Bolpoin

10
buah
Rp2,000
Rp20,000

5
Tinta Print

1
keg
Rp48,000
Rp48,000

6
Kertas HVS

1
rim
Rp50,000
Rp50,000

7
Amplop

1
Kotak
Rp12,500
Rp12,500

8
Map

150
lembar
Rp1,000
Rp150,000

SUB TOTAL I



Rp1,300,500

Alat Penunjang PKM




II
1
Sewa Sound System

3
paket
Rp520,000
Rp1,560,000

2
Pembuatan Spanduk (4 bh x 6 meter )
4
buah
Rp240,000
Rp960,000

3
Sewa LCD

3
kali
Rp200,000
Rp600,000

4
Gunting

1
buah
Rp7,000
Rp7,000

5
Tong sampah Pilah

3
set
Rp500,000
Rp1,500,000

SUB TOTAL II



Rp4,627,000

Biaya Perjalanan





III
1
Transportasi Dalam Kota
5
org
Rp100,000
Rp500,000

SUB TOTAL III



Rp500,000

Konsumsi





1
Konsumsi Peserta dan undangan 3 X
150
orang
Rp15,000
Rp2,250,000
IV

SUB TOTAL IV 




Rp2,250,000

Biaya Lain-Lain





1
Liputan Media Massa

1
paket
Rp500,000
Rp500,000

2
Dokumentasi Tim

1
paket
Rp300,000
Rp300,000
V
SUB TOTAL V



Rp800,000

JUMLAH TOTAL



Rp9,477,500


























































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Kalian ????